Dua hari lagi Kota Depok genap
berusia 11 tahun. Dengan usia yang masih relatif muda, Depok telah
berhasil mensejajarkan diri dengan pemerintahan kota yang lain di
Propinsi Jawa Barat.
Walikota Depok, Nur Mahmudi Isma’il saat
ditemui di Rumah Makan Soto Gebrak Margonda Raya, setelah acara
bersepeda santai dengan sejumlah anggota bike to work Depok dan
Bogor, Sabtu (24/4) mengungkapkan, sejumlah prestasi yang telah
berhasil diraih oleh Pemerintah Kota Depok. Dalam sektor Birokrasi,
Pemerintah Kota Depok telah melakukan berbagai percepatan serta
memberikan pelayanan yang baik untuk kemudahan warga. Diantaranya Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan yang mendorong Pemerintah Kota Depok
tertib dalam hal administratif. Pada tahun 2006, Pemerintah Kota Depok
memiliki SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) terlengkap di
Indonesia dengan kemudahan lain pembuatan KTP lebih mudah dengan
pengurusan di kelurahan.
Tidak itu saja, perkembangan pembangunan teknologi cukup berhasil. Contohnya pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sudah dilakukan sejak Tahun 2009. Sistem ini merupakan Sistem Pengadaan Pemerintahan pertama se Jawa Barat .
Sistem Administrasi Kepegawaian
yang lebih dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG). Sistem ini meningkatkan kemampuan dan ketrampilan staf atau
pengelola kepegawaian dalam mengoperasikan berbagai macam hal yang
dibutuhkan. “Depok yang pertama dalam pengoperasiannya di republik ini, diharapkan akan menjadi lebih mudah dan lebih teratur” tambah Nur Mahmudi.
“Kemudian dari sistem pelayanan penduduk yaitu dengan adanya mobil KTP keliling untuk mempermudah kita membuat KTP dan dapat melayani pada hari Minggu. Pencapaian yang lainnya seperti RSUD dan sejumlah Puskesmas Depok yang telah memenuhi International Standard Organization (ISO). Tingkat kematian balita dan ibu hamil dengan jumlah terendah se Indonesia. Depok menjadi 10 besar pemerintahan yang memiliki laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hasilnya PNS Depok mengalami up grading. Kita berharap bisa merespon tuntutan seluruh masyarakat,” harap walikota.
“Kemudian dari sistem pelayanan penduduk yaitu dengan adanya mobil KTP keliling untuk mempermudah kita membuat KTP dan dapat melayani pada hari Minggu. Pencapaian yang lainnya seperti RSUD dan sejumlah Puskesmas Depok yang telah memenuhi International Standard Organization (ISO). Tingkat kematian balita dan ibu hamil dengan jumlah terendah se Indonesia. Depok menjadi 10 besar pemerintahan yang memiliki laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hasilnya PNS Depok mengalami up grading. Kita berharap bisa merespon tuntutan seluruh masyarakat,” harap walikota.
Terkait hubungan dengan rekan
legislatif, walikota mengaku bahwa hubungan legislatif dan lembaga
lainnya, baik itu Muspida, Irigrasi, Perpajakan dan kami berhubungan
cukup harmonis. Dan pemerintah berusaha rutin melakukan koordinasi
contohnya masalah penertiban Satpol PP diusahakan dengan tindakan
sedamai mungkin.
Bukan hanya itu saja, pujian pantas
diberikan kepada masyarakat Depok yang telah memberikan respon positif
terhadap kewajiban membayar pajak. Pada akhir 2009 terkumpul sebanyak Rp
112 M. ” Ini menunjukkan kesungguhan masyarakat Depok untuk andil
dalam pembangunan, hasilnya perolehan pajak Depok masuk dalam tiga besar
dan Kota Depok mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Barat untuk
hal tersebut”terang walikota.
Menutup wawancara Walikota Depok
berkata, “Maka kami berharap di hari ulang tahun ke 11 Kota Depok, kita
bisa lebih berkonsentrasi lagi dengan melakukan perbaikan mendasar,
sadar kalau sumber dana kita terbatas. Solusi terbaik adalah
partisipatif, kegotongroyongan dan interaktif investor termasuk
kesadaran warga, Selamat HUT Depok yang ke 11 semoga Allah memberkahi.”
Tegas Walikota dengan semangatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar