REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Lembaga Perekonomian Nahdhatul Ulama
(NU), Saroni, mengatakan pengentasan angka pengangguran di Kota Depok
tidak maksimal. Padahal, angka pengangguran di Kota Depok masih banyak,
yakni 63 ribu jiwa, dari 1,8 juta penduduk ditahun sekarang. "Padahal
banyak peluang yang dapat dimanfaatkan di kota ini," kata dia, Kamis
(31/5).
Menurutnya program pelatihan dan pengentasan pengangguran
yang dijalankan oleh pemerintah setempat hanya sebatas seremonial
belaka. Dari hasil program dan pelatihan, kata dia, tidak dijumpai data
secara nyata pendistribusian tenaga kerja yang di tempatkan di
instansi-instansi swasta.
Roni menilai, pelatihan kerja yang
dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Depok lebih
banyak menghabiskan anggaran saja. "Itu tampak dari sisi penempatan
kerja belum yang belum maksimal," ujarnya.
Pemerintah Kota Depok,
menurut Roni bisa mencontoh pusat dalam bekerja sama dengan lembaga
keuangan, misalkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). "dengan pelaku
usaha kecil melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Pemerintah Kota bisa
lebih berperan aktif dalam hal perbankan," kata dia.
Sementara
itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Depok,
Abdul Harris, membantah jika pihaknya hanya melakukan hal seremonial
belaka dalam pengentasan kemiskinan. Menurutnya, banyak program yang
telah dicapai dalam peningkatan kualitas masyarakat melalui pelatihan
dan penempatan pekerja. "Pemerintah Kota juga kerap menghubungkan
peminat dan pengguna tenaga kerja," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar